KAMPAR-(BRC),– 18-19 Juni 2025.
Relawan Rumah Zakat Pekanbaru Berkolaborasi Bersama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Maharatu, melakukan perjalanan menuju salah satu wilayah terpencil di Riau, yakni Desa Sungai Sarik, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, dalam misi sosial bertajuk Ekspedisi Super Qurban 2025.
Desa Sungai Sarik merupakan salah satu wilayah yang aksesnya cukup sulit, baik dari sisi transportasi maupun fasilitas sosial. Minimnya perhatian dari luar menjadikan desa ini sebagai titik penting yang harus dijangkau oleh program kemanusiaan.

Oleh karna itu team Relawan Rumah Zakat bersama Stikes Maharatu memilih lokasi ini untuk menebar kebaikan dan manfaat seperti penyaluran daging kurban, menyalurkan alat alat tulis untuk anak anak tingkat sekolah, melaksanakan cek kesehatan bagi warga sekitar desa, serta menyalurkan pakaian layak pakai.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di daerah pelosok yang masih menghadapi keterbatasan dalam akses layanan dasar. Tim relawan yang terjun ke lokasi membawa semangat untuk berbagi dan melayani secara menyeluruh.
> “Kami percaya bahwa kebaikan harus bisa dirasakan oleh semua orang, tak terkecuali saudara-saudara kita yang tinggal jauh dari pusat kota. Maka dari itu, kami hadir langsung untuk memberikan yang terbaik,” ujar salah satu koordinator ekspedisi, Wahyu Ramadani.
Daging kurban dibagikan Kepada warga Desa sungai Sarik yang telah selesai melaksanakan pengecekan kesehatan (cek tensi, gula darah, asam urat) Lalu di tambah dengan pemberian pakaian layak pakai dan sepatu sekolah layak pakai.
Sementara itu team mengajak bermain bersama adik adik pesantren duruddin (Tingktan : SD,SMP,SMA) lalu memberikan perlengkapan sekolah dan juga makanan Ringan.
Melalui ekspedisi ini, para relawan berharap bisa terus memperluas jangkauan kebaikan di berbagai pelosok negeri. Program serupa diharapkan juga terus digelar secara berkelanjutan dan dapat menjangkau wilayah lain yang juga membutuhkan.
> “Kami tidak hanya ingin berbagi kurban, tapi juga kasih sayang, perhatian, dan harapan. Karena Indonesia yang kuat adalah Indonesia yang saling peduli,” tutup salah satu anggota tim ekspedisi, Zulfadli