Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Prosesi Tegakan Payung Panji Adat di laman Balai Adat LAMR

badge-check


					Prosesi Tegakan Payung Panji Adat di laman Balai Adat LAMR Perbesar

PEKANBARU – BACARIAU.COM – Sebelum dimulainya Musyawarah Kerja (Musker) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, dilaksanakan prosesi Tegak Payung Panji Adat terlebih dahulu pada Sabtu pagi (14/6), di halaman Balai Adat LAMR. Prosesi ini menjadi simbol peneguhan kedaulatan adat serta pengukuhan hak-hak masyarakat adat di bawah naungan nilai-nilai luhur Melayu Riau.

Prosesi diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Tuan Hasbi Ashydiqi. Setelah itu, prosesi adat dipimpin oleh Tuan Imam Datuk Rahmad Khaidir dan Tuan Kadam Datuk Monda Gianes, yang didampingi tujuh orang penjawat adat. Mereka diamanahkan langsung oleh Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf, serta Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH), Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil.

Tegaknya payung panji adat menandai kesiapan lembaga adat dalam menjalankan musyawarah dan menjaga marwah adat Melayu. Dalam suasana khidmat, prosesi dilanjutkan dengan turun ke laman Balai Adat LAMR, diiringi bunyi nafiri oleh pemangku adat. Seekor kambing disembelih sebagai bagian dari syarat adat yang bermakna pengorbanan dan kesucian niat.

Empat warna bendera dikibarkan dalam prosesi ini, Putih melambangkan kesucian niat dan tujuan, Kuning sebagai simbol kebesaran dan kemuliaan adat, Merah mencerminkan keberanian dalam menjaga Marwah, Hijau menandakan kesuburan serta keberlangsungan hidup masyarakat adat serta payung hitam, yang menjadi perlambang perlindungan alam.

Panji-panji adat dari seluruh LAMR Kabupaten/Kota se-Riau turut ditegakkan oleh Ketua MKA dan DPH masing-masing daerah, sebagai bentuk semangat kebersamaan dalam menjaga dan merawat nilai-nilai adat di seluruh wilayah Riau.

Prosesi ini bukan sekadar seremoni, melainkan ikrar bersama untuk menjunjung tinggi adat istiadat, memperkuat posisi LAMR sebagai lembaga penjaga marwah, serta memperkokoh jati diri masyarakat Melayu Riau dalam menghadapi tantangan zaman.

Sebelumya, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil mengatakan bahwa Tegak Payung Panji Adat bukan hanya simbol kebesaran adat, tapi juga pernyataan tegas bahwa nilai-nilai Melayu Riau tetap hidup dan relevan dalam menjawab tantangan masa kini. Ia menjadi penanda bahwa kita berangkat dari akar yang kuat untuk melangkah ke masa depan yang bermarwah.

“Prosesi ini menegaskan kembali bahwa adat adalah payung tempat kita berteduh bersama. Di bawah panji yang kita tegakkan hari ini, tersimpan tanggung jawab untuk menjaga martabat, hak, dan jati diri masyarakat adat Melayu Riau,” kata Datuk Seri Taufik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga:

Rumah Zakat Pekanbaru Kirim 9 Relawan dan 10 Panitia untuk Ikuti VBT di Hutan Biologi Unand Padang

10 Juli 2025 - 18:52 WIB

Hampir 20 hektar lebih kawasan Hijau di kabupaten Pelalawan digarap oleh oknum tak bertanggung jawab 

10 Juli 2025 - 17:03 WIB

Sambut Semester Baru, Rumah Zakat Salurkan Bantuan Pendidikan dari Donatur Kitabisa.com

10 Juli 2025 - 16:30 WIB

Diduga Bangunan 80% Berdiri Tanpa Izin, Satpol PP Pekanbaru Bungkam? Ada Apa di Jalan Kayu Manis?

10 Juli 2025 - 16:26 WIB

Tekanan Publik Riau Berhasil: Adian Napitupulu Batal Datang, Bukti Kekuatan Suara Rakyat Menjaga TNTN

10 Juli 2025 - 16:13 WIB

Trending di Berita