Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Anugrah Adat Ingatan Budi Kepada Kapolri Listyo , Ini Makna nya

badge-check


					Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

PEKANBARU – BACARIAU.COM – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengenakan tanjak, selempang, keris, kalung dan melakukan tepuk tepung tawar kepada Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Maka sah lah jenderal bintang empat ini menerima Anugerah Adat Ingatan Budi dari masyarakat adat Melayu Riau, pada Sabtu pagi (12/7), di Balai Adat, Jalan Diponogoro, Pekanbaru.

Dalam kata elu-eluannya,Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil menjelas bahwa dikenakan tanjak sebagai tanda kehormatan, sedangkan selempang menyimbolkan keagungan dan perlindungan.

“Keris sebagai simbol kekuatan, dan kalung pingat sebagai tanda pengikat persaudaraan,” jelas Datuk Seri Taufik.

Setelah itu Kapolri juga ditepuk tepung tawari dengan merenjis dan menabur dedaunan dan air serta bertih. Semuannya mengandung simbol kebaikan.

Daun Ati-ati misalnya, jelas Datuk Seri Taufik, melambangkan sikap penuh kehati-hatian, waspada, cermat, yang lazim disebut, “Supaya bercakap dengan beradab, supaya berbual dengan akal, supaya berbicara berkira-kira, supaya bergaul secara betul, supaya duduk pada yang elok, supaya tegak pada yang layak.”

Sebelumnya Datuk Seri Taufik menyebutkan, penganugerahan ini merupakan bagian dari upaya konkret untuk menghidupkan dan meneguhkan nilai luhur Melayu, menebar dan membalas budi.

Ini bukan sekadar seremoni. Tapi bentuk penghormatan yang dalam kepada nilai budi dalam adat dan budaya Melayu.

Konsep Ingatan Budi dalam budaya Melayu memiliki makna istimewa dan mendalam. Ia bukan sekadar memori, melainkan kesadaran kognitif yang melahirkan penghargaan, empati, serta perilaku halus dan terpuji. Dalam masyarakat Melayu, budi menempati tempat yang tinggi sebagai dasar peradaban, yang diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari identitas.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga:

Gaya Hidup Sehat, Warga Binaan Lapas Pekanbaru Rutin Laksanakan Senam Pagi

12 Juli 2025 - 23:57 WIB

Gotong Royong di Kelurahan Air Jamban

12 Juli 2025 - 22:06 WIB

‎Kapolri Terima Gelar Adat “Ingatan Budi” dari LAMR ,Ketua Projo Riau Berikan Ucapan Selamat 

12 Juli 2025 - 14:21 WIB

Rumah Zakat Raih Predikat “Sangat Baik dan Transparan”dalam Audit Syariah 2025

11 Juli 2025 - 19:17 WIB

Geger di Senapelan!TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 1 Diduga Belum Berizin, ketua JANARA: Masa Depan Anak Bangsa Dipertaruhkan

11 Juli 2025 - 18:32 WIB

Trending di Berita