PEKANBARU – BACARIAU.COM – Memasuki hari ke-15 pelaksanaan orientasi, para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Riau kembali mendapatkan pembekalan penting sebagai bekal dalam menghadapi tantangan tugas pemasyarakatan di lapangan.
Kegiatan diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh Ketua Tim Keuangan, Agus Sujianto. Dalam arahannya, Agus menekankan pentingnya kedisiplinan serta nilai keikhlasan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai ASN pemasyarakatan. Ia juga mengajak seluruh peserta orientasi untuk menyerap seluruh materi yang telah disampaikan oleh para pimpinan selama masa orientasi, mempelajarinya dengan serius, dan menerapkannya dalam pelaksanaan tugas ke depan.

“Tumbuhkan rasa memiliki terhadap institusi ini. Jadikan diri kalian sebagai agen perubahan yang membawa harum nama organisasi. Jauhi narkoba, tingkatkan keterampilan, dan bangun integritas yang kuat,” tegas Agus.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pematerian oleh Kepala Bidang Perawatan, Keamanan, dan Kepatuhan Internal, Nimrot Sihotang, yang mengangkat tema penting seputar strategi manajemen konflik di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan. Dalam paparannya, Nimrot menjelaskan berbagai pendekatan dalam mengelola konflik, baik dari sisi pencegahan, identifikasi potensi gesekan, hingga strategi respons yang tepat agar situasi tetap kondusif.
Materi kemudian diperdalam dengan penyampaian dari Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Muhammad Lukman, yang fokus pada penanganan konflik dan insiden, khususnya dalam konteks kerusuhan di dalam lapas atau rutan. Beliau menekankan pentingnya koordinasi, ketegasan dalam pengambilan keputusan, serta prosedur standar operasional yang harus dikuasai setiap petugas.
Untuk melengkapi pemahaman teoritis yang telah diberikan, para CPNS juga mengikuti sesi bela diri praktis. Latihan ini bertujuan membekali peserta dengan kemampuan mempertahankan diri dan melumpuhkan ancaman secara efektif namun tetap mengedepankan prinsip non-kekerasan.
Dengan beragam materi dan praktik yang diberikan, diharapkan para CPNS semakin siap mental, fisik, dan kompetensi untuk mengemban tugas sebagai petugas pemasyarakatan yang profesional, tangguh, dan berintegritas tinggi.**