Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Duka di Tesso Nilo, Anak Gajah Sumatera Tari Ditemukan Mati Mendadak

badge-check


					Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

PELALAWAN – BACARIAU.COM- Kabar duka datang dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau. Seekor anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Kalistha Lestari (Tari) ditemukan mati pada Rabu pagi (10/9/2025) sekitar pukul 08.00 WIB di camp Elephants Flying Squad, Desa Lubuk Kembang Bunga.

Tari merupakan anak gajah betina berusia dua tahun, hasil perkawinan gajah betina bernama Lisa dengan seekor gajah liar. Sejak lahir pada 31 Agustus 2023, Tari tumbuh di bawah pengawasan mahout dan perawat satwa di kawasan TNTN.

Menurut keterangan pihak balai, sehari sebelum kejadian atau Selasa (9/9/2025), kondisi Tari masih terlihat normal. Ia tampak aktif, mau makan, minum, dan buang kotoran seperti biasa. Hanya intensitas menyusu yang sedikit berkurang. Namun, keesokan paginya Tari ditemukan sudah tidak bernyawa.

“Pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya luka atau trauma pada tubuh Tari. Untuk mengetahui penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” tulis Balai TNTN dalam siaran pers.

Pihak Taman Nasional Tesso Nilo menyampaikan rasa duka mendalam atas kehilangan salah satu gajah binaan termuda mereka. Kematian Tari sekaligus menjadi pengingat bahwa gajah Sumatera merupakan satwa langka yang sangat rentan.

“Kehilangan Tari memperkuat komitmen kami dalam upaya perlindungan dan perawatan gajah di Tesso Nilo. Terima kasih atas perhatian dan kepedulian berbagai pihak terhadap kelestarian gajah Sumatera,” tambah pihak balai.

Gajah Sumatera sendiri merupakan satwa dilindungi dengan status kritis (critically endangered) menurut daftar merah IUCN. Populasinya terus menurun akibat perburuan dan penyempitan habitat.*

 

Sumber: Rtv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga:

Rutan Pekanbaru Bentuk SDM Tangguh Lewat Pembinaan FMD

14 September 2025 - 04:00 WIB

Ajo Sate Kambuh! Polisi Kampar Buru Residivis Pelaku Pencabulan Anak di Kualu, Masyarakat Diminta Waspada!”

14 September 2025 - 01:11 WIB

‎Danrem 031/Wira Bima Gelar Farewell Golf Jelang Akhir Masa Tugas di Korem 031/WB ‎

14 September 2025 - 00:25 WIB

Polres Kuansing Tegaskan Larangan PETI, Polsek Kuantan Mudik dan Pangean Sosialisasikan Maklumat Kapolres

13 September 2025 - 19:49 WIB

Warga Tapung Hulu Bersatu Apresiasi Kinerja Polsek! Kamtibmas Kondusif, Bukti Polri Dicintai Masyarakat!

13 September 2025 - 19:37 WIB

Trending di Berita